Jumat, 19 September 2014

Jual Ikan Asin atau Pindang Kering

Ikan asin kami mempunyai kwalitas yang bagus, selain itu higienis dan bergizi, banyak juga yang menyebut ikan asin kami pindang kering, karena prosesnya dengan cara direbus menjadi pindang dan dikeringkan, Ikan asin kami sudah di uji bebas dari formalin dengan alat uji formalin oleh ahli mutu ikan, sehingga para peminat ikan asin kami tidak usah ragu, karena kadar formalin di ikan asin kami adalah 0% alias bebas formalin, untuk membeli ikan asin yang tidak mengandung formalin bisa dilihat dari ciri-ciri : aroma ikan asin yang masih khas ikan asin, ikan asin rentan mudah hancur, dapat dihinggapi lalat untuk lebih pastinya lagi adalah dengan alat uji formalin.
Jenis ikan asin kami ada ikan asin dari ikan layang, ikan teri dan ikan lainnnya.




Rabu, 13 November 2013

CARA MEMBUAT IKAN ASIN

PEMBUATAN IKAN ASIN DENGAN METODE PEREBUSAN 

BAHAN PEMBUATAN :
1) Ikan.
2) Garam. Garam ditumbuk sampai halus.
3) Tawas
4) Asam asetat glasial
PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
1) Panci perebus. Panci ini digunakan untuk merebus ikan di dalam larutan garam. Wadah dibuat dari logam tahan karat, misalnya aluminium atau stainless steel.
2) Tempat penjemuran ikan asin. Alat ini digunakan untuk menjemur ikan asin berupa balai-balai dari kayu atau bambu dan dilengkapi dengan tampah atau nyaman bambu.
3) Pisau dan talenan. Alat ini digunakan untuk menyiangi ikan.
CARA PEMBUATAN :
Cara ini biasanya dilakukan terhadap ikan berukuran kecil (teri) dan ikan yang sedikit lebih besar (layang berukuran kecil) . Ikan berukuran sedang dan besar, jarang diasinkan dengan cara ini.
1) Penyiapan larutan penggaraman. Air bersih dimasukkan ke dalam wadah perebus, kemudian ditambah garam dan tawas dan diaduk. Setiap 1 liter air ditambah garam 200 gram dan tawas 10 gram. larutan dipanaskan sampai mendidih. Busa yang mengapung dibuang. Setelah itu ditambahkan asam asetat glasial. Setiap 1 liter larutan ditambah dengan 5 ml asam asetat glasial.
2) Perebusan. Ikan dimasukkan ke dalam larutan penggaraman yang sedang mendidih. Api agak dibesarkan agar larutan tetap mendidih. Perebusan berlangsung selama 7-10 menit. Setelah itu ikan segera diangkat atau 
dikeluarkan dari larutan penggaraman.
3) Pengeringan. Ikan yang baru diangkat, langsung dihamparkan di atas tampah atau wadah pengering. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari, atau denan alat pengering. Waktu pengeringan akan lebih singkat dan mutu produk lebih baik jika pengeringan dilakukan dengan alat pengering.
4) Pengemasan. Ikan asin tidak perlu disimpan di dalam wadah tertutup rapat. Keranjang bambu, keranjang rotan dan peti kayu dapat digunakan untuk tempat penyimpanan ikan asin. Untuk jumlah kecil, ikan dapat disimpan di dalam kantong plastik.

Sabtu, 09 November 2013

Formalin test pada ikan asin kami

Tujuan dari dilakukannya pengujian kandungan formalin pada ikan asin ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin pada ikan asin kami, dilakukan pengecekan formalin dari mulai didaratkan di tempat pendaratan ikan sampai pada proses sudah jadi ikan asin, agar peminat ikan asin kami tidak khawatir karena ikan asin kami diambil dari bahan baku yang bagus dan bebas dari formalin dari awal sampai akhir prosesnya. Pengujian dilakukan oleh ahli mutu ikan dan hasil uji tersebut tidak memiliki kadar formalin yaitu : 0 %



Ikan Asin dan Kandungan Gizinya

Banyak orang berfikir orang yang makan lauknya ikan asin adalah orang desa, terbelakang dan kurang gizi padahal ikan asin selain rasanya, gurih dan banyak kalangan baik bawah, menengah maupun kalangan atas pun banyak menyukainaya. Ikan asin selain harganya yang terjangkau dan mudah didapat ternyata dapat di konsumsi tanpa memandang umur, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dapat merasakan kelezatan ikan asin, selain itu ikan asin dapat diolah sesuai selera dalam penyajiannya seperti di goreng dengan sambal dan diselingi dengan sayur asem. Di dalam ikan asin juga terdapat beberapa kandungan gizi. Berikut isi kandungan gizi yang terdapat pada ikan asin menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya :
Ikan Asin Kering mengandung energi sebesar 193 kilokalori, protein 42 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 1,5 gram, kalsium 200 miligram, fosfor 300 miligram, dan zat besi 3 miligram.  Selain itu di dalam Ikan Asin Kering juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,01 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Ikan Asin Kering, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 70 %.

Ikan Asin Sehat Tanpa Formalin


Kami menyediakan ikan asin sehat dan bergizi tanpa mengandung formalin. apa itu formalin? Formalin merupakan salah satu pengawet yang akhir-akhir ini banyak digunakan dalam makanan, padahal jenis pengawet tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Formalin merupakan larutan tidak berwarna, berbau tajam, mengandung formaldehid sekitar 37% dalam air, biasanya ditambahkan metanol 10-15%. Kasus pemakaian formalin pada ikan asin, dan produk makanan lainnya menunjukkan kurangnya pengetahuan produsen serta minimnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan bahaya bahan aditif. Formalin tidak diperkenankan ada dalam makanan maupun minuman, karena dalam jangka panjang dapat memicu perkembangan sel-sel kanker. Formalin sangat berbahaya jika terhirup, tertelan atau mengenai kulit karena dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan, reaksi alergi serta luka bakar.Ciri-ciri ikan asin yang berformalin :
-ikan asin bersih cerah dan tidak berbau ikan asin
-ikan asin tidak dihinggapi lalat
-ikan asin tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25oC) 
 untuk lebih pastinya mengecek ada tidaknya ikan asin berformalin  bisa menggunakan test kit formalin. Oleh karena itu haruslah hati-hati dalam membeli produk makanan ataupun lainnya karena kesehatan sangatlah penting, dengan dasar itu kami sangat memperhatikan pentingnya kesehatan, dan produk ikan asin yang kami jual bebas dari bahan formalin yang sangat membahayakan, ikan asin kami dari hulu sampai ketangan pembeli bebas dari formalin, diolah secara tradisional dengan bahan tambahan air dan garam, menghasilkan produk ikan asin yang gurih, renyah dan aman dikonsumsi.</div>